Teknik wawancara harus dimiliki oleh seorang pewarta atau bahkan youtuber. Kemamampuan wawancara layaknya presenter berita menjadi sebuah profesi masa kini yang paling digemari. Jangan anggap remeh, apalagi ketika mendapat kesempatan mewawancarai seorang tokoh, baik itu pejabat maupun selebritis ternama.
Seorang pewawancara haruslah mempersiapkan dengan matang sebelum memulai sesi wawancaranya. Intinya jangan sampai orang yang diwawancarai merasa bosan dan inti dari wawancara tidak tersampaikan. Lantas bagaimanakah teknik wawancara yang baik? Berikut penjelasan Servita selengkapnya.
JPI Class On The Moon yang diselenggarakan Senin (5/7) lalu, menghadirkan mentor Servita Ramadhianti. Dalam kesempatan tersebut, Servita yang merupakan penanggung jawab sekaligus editor portal Kabar Tokoh ini mengusung tema “Teknik Wawancara untuk Menulis Artikel Berita”. Diskusi melalui whatsapp grup JPI (Jaringan Penulis Indonesia) yang dimulai pukul 19.00 WIB tersebut dibuka dengan memahami arti dari wawancara terlebih dahulu.
“Tujuan wawancara ada beberapa hal, yaitu untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari narasumber yang terlibat dalam suatu kejadian. Melalui wawancara, pewarta dapat melengkapi data yang kurang detail. Biasanya, wawancara itu menghasilkan data yang akurat dan tidak ngadi-ngadi,” ungkap Servita atau yang biasa disapa Inyong ini.
Tiga Hal Sebelum Melakukan Wawancara
Servita yang dahulu juga aktif bergabung dengan Redaksi Bulletin Unit Aktivis Pers Mahasiswa Inovasi (UAPM) UIN Malang tersebut memaparkan tiga hal penting yang perlu diketahui sebelum melakukan teknik wawancara, yaitu:
Pertama, wawancara langsung dimana pewarta melakukan tanya jawab secara langsung kepada narasumber di tempat dan waktu yang disepakati atau bisa secara tiba-tiba tergantung narasumber berada. Istilah jurnalistik ini dikenal dengan door stop.
Kedua, wawancara tidak langsung yaitu kegiatan wawancara atau tanya jawab yang dilakukan melalui telepon, chatting, video call, zoom meeting, dan lainnya.
Ketiga, ketika tidak bisa mewawancarai secara langsung maupun tidak langsung, reporter atau pewarta bisa mendapatkan informasi melalui sumber terpercaya, misalnya jurnal ilmiah atau media terpercaya. Perlu diperhatikan bahwa pewarta tidak diperbolehkan mengambil informasi dari opini penulis lain.
Teknik Wawancara
Setelah memahami cara mendapatkan informasi, Servita yang juga aktif menulis ide cerita FTV SCTV ini kemudian melanjutkan penjelasan tentang teknik wawancara, antara lain:
- Menentukan Tema Berita atau Artikel. Sebagai seorang wartawan, memilih tema adalah hal yang penting. Bagaimana caranya? Tentukan terlebih dahulu sasaran pembaca dan di media mana tulisan akan dipublikasikan.
- Menentukan Angle atau Fokus Tulisan. Tulisan yang akan disajikan harus fokus, dan wawancara tidak boleh membahas terlalu lebar atau bahkan banyak informasi tidak penting.
- Menentukan Narasumber. Carilah narasumber yang berkompeten dibidangnya sesuai dengan tema yang akan diusung. Gali informasi terkait narasumber sebagai tambahan informasi.
- Menuyusun Pertanyaan. Hal utama yang menjadi pedoman saat wawancara agar sesuai dan tetap fokus pada tema. Dasar pertanyaan mengandung unsur 5W+1H dan sebaiknya perbanyak menggunakan kaliman tanya “mengapa atau bagaimana”. Hal tersebut menggiring narasumber menjelaskan banyak informasi secara rinci.
Persiapkan Diri Sebelum Melakukan Teknik Wawancara
1. Memakai pakaian yang pantas atau sopan di hadapan narasumber.
2. Membawa alat perekam dan alat tulis.
3. Perkenalkan diri dan dari lembaga mana, serta tujuan wawancara dilakukan.
4. Gunakan bahasa dan sikap santun.
5. Ajukan pertanyaan yang berkaitan dengan tema atau angle.
6. Enjoy. Nikmati proses wawancara agar tidak terlalu kaku.
Perempuan kelahiran Balikpapan ini menambahkan bahwa menjadi pewarta itu menyenangkan. "Nikmati prosesnya dan tulislah dengan ikhlas. Tulisan yang positif akan abadi sepanjang masa," tegas Inyong sapaan akrabnya. (TA)
Posting Komentar untuk "Mau Jadi Reporter? Kuasai Teknik Wawancara Ini Dulu"